Senin, 26 Maret 2012

Ingin Sukses ? ? ?

Sukses lebih mudah tercapai jika kita mulai berani keluar dari zona nyaman.Saat merasa puas dengan yang diraih,maka kita sedang berjalan pada rutinitas.Tapi,jika berani menentukan target setahap lebih tinggi dari yang telah di capai,maka kita akan mendapatkan tantangan untuk bisa meraih target.target tersebut akan menjadi indikator keberhasilan kinerja.Saat memasuki tahapan mencapai target,kita akan berjuang memenuhi  kualifikasi yang di butuhkan.Tahapan itu membuat kita melakukan aktivitas untuk mengembangkan diri.Lewat aktivitas itu,kita dapat mencari dan meraih pengetahuan baru,mengembangkan keterampilan (life skill),berusaha mengendalikan diri,dan mempelajari hal-hal baru sebagai syarat mutlak mempertahankan eksistensi.
“bagaimana cara menentukan target ? “
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengefektifkan target yang dibuat.
S M A R T
Spesifik-Measureable-Attainable-Reasonable-Timelimited

Berikut tips praktis dalam mambuat target kehidupan :
  1. Tentukan target yang akan diraih.
  2. Tetapkan target jangka panjang dan jangka pendek;
  3. Jelaskan pentingnya target berdasarkan kontribusinya
  4. Urai secara detail rencana yang akan digunakan untuk mencapai target  itu; 
  5. Sesuaikan standar performa dan kriteria pengukuran dengan tujuan.

SUKSES atau  GAGAL dimulai dari pikiran.Jika kita berpikir gagal,maka saat itu kita sudah gagal.Memeng nantinya kita akan diuji dengan kegagalan.Tetapi, jangan berhenti melangkah menuju sesuatu yang Lebih baik.Ingatkanlah diri kita bahwa sukses bukan hanya milik orang yang brilian, berbakat, penuh keberuntungan, dll. SUKSES adalah milik orang yang PANTANG MENYERAH.....

-Sekian dan Terimakasih-

Sabtu, 24 Maret 2012

SEHAT dengan MODAL BERTANI

SEHAT dengan TANAMAN OBAT

A.Khasiat dan Keunggulan Tanaman Obat
        Keampuhan pengobatan herba banyak dibuktikan melalui berbagai pengalaman.Berbagai macam penyakit yang sudah tidak dapat disembuhkan melalui pengobatan alopati(kedokteran),ternyata masih bisa diatasi dengan pengobatan herba,contohnya pengobatan kanker dan kelumpuhan.Ada pula pengalaman yang membuktikan bahwa untuk beberapa penyakit,ternyata pengobatan herba lebih efektif memberikan solusi penyembuhan dibandingkan dengan pengobatan menggunakan bahan kimia.Beberapa penyakit tersebut diantaranya penyakit-penyakit cardiovaskular (penyakit yang berhubungan dengan darah dan jantung) serta penyakit saraf.Keunggulan pengobatan herba terletak pada bahan dasarnya yang bersifat alami sehinnga efek sampingnya dapat ditekan seminimal mungkin,meskipun dalam beberapa kasus dijumpai orang-orang yang alergi terhadap herba.Namun,alergi tersebut dapat juga terjadi pada pengobatan medis.Beberapa kasus menunjukan bahwa sebagian orang alergi atau timbul penolakan terhadap obat-obat teertentu.
        Tidak dapat dipungkiri bahwa obat-obatan medik,berdasarkan pengalaman,sering menimbulkan efek samping yang menyebabkan munculnya penyakit lain,sbb :
·        Pengobatan rematik atau asam urat (gout),sering kali menimbulkan efek samping pada lambung,ginjal,dan lever(hati).
·        Penggunaan obat-obatan yang bersifat analgesik (penghilang sakit) yang antipiretik dalam jangka panjang serta dosis yang berlebihan dapat merusak fungsi ginjal dan lever.
·        Obat-obatan yang bersifat antibiotik,selain menimbulkan resistensi pada tubuh,dapat juga membunuh bakteri yang berguna dalam usus besar sehingga pada penggunaan jangka panjang dapat merusak sistem pencernaan.

B.Hasil Penelitian Terbaru
 tentang Khasiat Tanaman Obat
       
        Saat ini,berbagai penilitian tentang tanaman obat yang sering dilakukan oleh para peneliti antara lain mencakup aspek budi daya,kandungan kimia dan efek farmakologi,serta pengaruh jamur dan zat lainnya.Penelitian mengenai budi daya dilakukan oleh para peneliti,dosen dan mahasiswa yang membidangi pertanian sehingga dapat menambah sumber-sumber informasi yang di butuhkan.Penelitian tersebut dilakukan karena saat ini masih banyak jenis-jenis tanaman obat yang belum diketahui cara budi dayanya secara umum dan banyak pula petani indonesia yang belum membudidayakan tanaman obat secara intensif.Dengan bertambahnya informasi tentang budi daya tanaman obat,diharapkan dapat mendorong perkembangan tanaman obat di indonesia.Para aka demisi dan penelitian dibidang kesehatan lebih banyak melakukan penelitian mengenai analisis kandungan kimia dan efek farmakologis tanaman obat.Sejauh ini,yang menghambat berkembangnya tanaman obat di dunia adalah belum jelasnya atau sedikitnya literatur tentang kandungan kimia dan efek tanaman obat bagi tunuh manusia dalam menyembuhkan suatu penyakit.Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi,beberapa jenis tanaman obat kini telah banyak yang diekstrasi dan dipatenkan menjadi fitofarmaka.Contohnya,Ekstrak temu lawak yang teruji secara klinis mampu menurunkan kolesterol.Konsumsi ekstrak temu lawak terbukti tidak menimbulkan efek samping yang berarti,baik gejala klinis,kimia darah,maupun urine.Selain itu,tidak menimbulkan tukak lambung dan dapat meningkatkan nafsu makan.Contoh lainnya adalah daun jambu biji yang juga terbukti secara klinis dapat mempercepat peningkatan trombosit pada penderita demam berdarah dengue(DBD).Seiring dengan meningkatnya jumlah kasus DBD di Indonesia pada musim hujan,penggunaan ekstrak daun jambu biji ini bermanfaat sebagai terapi untuk mengatasi penyakit demam berdarah.Uji klinis obat bahan alam perlu di kembangkan di Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati sangat besar untuk memperoleh fitofarmaka,yaitu Obat herbal yang lengkap teruji secara klinis.

TanamanObat
penggempur
AnekaPenyakit

1.Apel

Nama Ilmiah
Pyrus malus Mill

Kandungan kimia
Senyawa pektin dan zat gizi,antara lain(per 100 gr)
Kalori 58 kalori,karbohidrat 14,9 gr;Lemak 0,4 gr,Protein 0,3 gr,Kalsium 6 mg,fosfor 10 mg,Besi 0,3 mg;Vit A 90 SI.Vit B1 0,04 mg;Vit C 5 mg dan Air 84%.
Khasiat dan Manfaat
Zat-zat yang terkandung dalam apel bersifat sebagai penyejuk(Astringen),antiradang,dan peluruh kencing (diuretik).berkhasiat mengobati diabetes mellitus dan diare.

2.Asam Jawa

Nama ilmiah
Tamarindus indica L.
Kandungan kimia
Buah asam jawa mengandungasam apel.asam sitrat,asam anggur,asam tartrat,asam suksinat,pektin dan gula invert.Buah asam jawa yang masak dipohon per 100 gramnya mengandung nilai kalori sebanyak 239 kalori;protein 2,8 gr;lemak  0,6 gram;karbohidrat 62,5 gram;kalsium 74 mg;fosfor 113 mg;Zat besi 0,6 mg;Vit A 30 SI;Vit B1 0,34mg;Serta Vit C 2 mg.Kulit bijinya mengandung phlobatanin serta bijinya mengandung albumin dan pati.

Khasiat dan manfaat
Zat kimia yang terkandung dalam asam jawa bersifat anti radang,penurun panas,antibiotik dan untuk menghilangkan bengkak.Berkhasiat mengobati asma,batuk,demam,panas,rematik,sakit perut,morbili,dan biduren.selain itu,juga bisa mengatasi sariawan,luka (luka baru dan luka borok)eksim,bisul,bengkak disengat lipan atau lebah,gigitan ular berbisa dan rambut rontok.

3.Avokad
Nama llmiah
Persea gratissima Gaertn. Sinonim: Persea Americana

Kandungan Kimia
Buah dan daun mengandung saponin,alkaloid,dan flavonoid.Buah juga mengandung tanin dan daun mengandung polifenol,quersetin,dan gula alkohol persilit.

Khasiat dan Manfaat
Zat-zat yang terkandung dalam avokad bersifat sebagai peluruh kencing (diuretik),antiradang dan pereda sakit
(analgesik).Daunnya berkhasiat mengobati kencing batu,darah tinggi,sakit kepala,nyeri saraf,nyeri lambung,pembengkakan saluran nafas dan haid tidak teratur.Daging buahnya berkhasiat mengobati sariawan dan dapat digunakan sebagai masker untuk melembabkan kulit.Bijinya berkhasiat mengobati sakit gigi dan diabete (kencing manis)

4.Bawang Merah

Nama Ilmiah
Allium cepa
Kandungan kimia
Minyak atsiri,sikloaliin,metilaliin,dihidroaliin,flavoglikosida,kuersetin,saponin,peptida,fitohormon,Vitamin,dan zat pati.Mempunyai rasa dan bau yang tajam.

Khasiat dan manfaat
Senyawa aktif yang terkandung dalam bawang merah berkhasiat menghangatkan sehingga dapat mengatasi perut kembung pada anak-anak(sebagai obat luar).Khasiat ekspektoran (peluruh dahak) pada bawang merah dapat mengobati batuk.Bawang merah juga berkhasiat sebagai antibakteri (bakterisida) dan peluruh kencing (diuretik).Penykit yang dapat diobati dengan memanfatkan khasiat bawang merah adalah kencing manis,cacingan,demam pada anak-anak (obat luar),dan haid tidak teratur.

Jumat, 23 Maret 2012

Bioteknologi


Bioteknologi

1.Pengertian Bioteknologi
          Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
            Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
            Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi.
Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
            Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia. Produk bioteknologi, antara lain :
v  Jagung resisten hama serangga
v  Kapas resisten hama serangga
v  Pepaya resisten virus
v  Enzim pemacu produksi susu pada sapi
v  Padi mengandung vitamin A
v  Pisang mengandung vaksin hepatitis

2.Jenis-jenis bioteknologi
            Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya diasosikan dengan warna, yaitu:
(Gambar 1.1).Bir merupakan salah saatu bioteknologi putih konversional.


            Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang mempelajari aplikasi bioeknologi di bidang medis. Cakupannya meliputi seluruh spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.

               Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan.Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim juga organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian (bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan efisiensi pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir.
          
         Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan.Di bidang pertanian, bioteknoogi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing (antigen).
            Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik/perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. Salah satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu singkat.
Prosedur pembentukan organisme transgenic ada dua, yaitu:
  1. Melalui proses introduksi gen
  2. Melalui proses mutagenesis

 3.Manfaat Bioteknologi
         Bioteknologi amatlah menjanjikan dalam bidang kedokteran, pengelolaan lingkungan, produksi makanan dan pertanian.Kedokteran - Sejumlah besar obat-obatan berbasis bioteknologi kini tersedia untuk mengobati penyakit. Insulin, contohnya, sekarang tersedia untuk mengobati diabetes dan hormon pertumbuhan dipakai untuk mengobati gangguan pertumbuhan serta mempercepat penyembuhan luka. Bioteknologi memberikan metode baru untuk membuat vaksin bagi pencegahan penyakit seperti Hepatitis B dan untuk membantu mendeteksi dan mendiagnosis penyakit karena virus serta kelainan bawaan.
            1.Pengelolaan Lingkungan
            Bioteknologi membuka peluang baru dalam perlindungan lingkungan. Contohnya, bakteri yang dimodifikasi secara genetik bisa digunakan untuk mengubah sampah organik menjadi produk yang berguna atau untuk membersihkan tumpahan minyak.
            2.Produksi Makanan
            Produksi makanan adalah satu bidang lagi di mana bioteknologi memainkan perang penting dengan menyediakan bahan makanan, vitamin, kultur biang dan enzim untuk mengolah makanan yang lebih banyak dan lebih berkualitas.
            3.Pertanian
             Sekarang para ilmuwan mampu meningkatkan tampilan buah dan sayuran, memperpanjang waktu makanan dapat disimpan, meningkatkan kandungan nutrisi tanaman serta tanaman yang tahan penyakit dan hama. Di masa mendatang, para ahli bioteknologi berharap mampu menghasilkan tanaman yang tahan terhadap kondisi buruk iklim seperti kering, panas tinggi ataupun dingin, sehingga menjadikan petani dapat memanfaatkan tanah yang sebelumnya jarang diusahakan. Teknik perbanyakan mikro - di mana tanaman ditumbuhkan dari satu sel atau bagian tanaman - telah dipakai di banyak rumah penyemaian tanaman untuk menghasilkan tanaman yang identik dalam waktu cepat. Modifikasi genetik pada tanaman hias membuka jalan bagi dihasilkannya warna-warna yang tidak biasa, sehingga meningkatkan nilai varietas dan komersialnya.

4.Rekayasa Genetika
            Rekayasa genetika adalah prosedur dasar dalam menghasilkan suatu produk bioteknologi. Secara umum, rekayasa genetika melakukan modifikasi pada mahluk hidup melalui transfer gen dari suatu organisme ke organisme lain. Prosedur rekayasa genetika secara umum meliputi:
v  Isolasi gen.
v  Memodifikasi gen sehingga fungsi biologisnya lebih baik.
v  Mentrasfer gen tersebut ke organisme baru.
v  Membentuk produk organisme transgenik.
            Rekayasa genetika (genetic engineering) dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Walaupun demikian, masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik biologi molekular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.
            Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-masing.Ilmu terapan ini dapat dianggap sebagai cabang biologi maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan). Dapat dianggap, awal mulanya adalah dari usaha-usaha yang dilakukan untuk menyingkap material yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain.  
Ketika orang mengetahui bahwa kromosom adalah material yang membawa bahan terwariskan itu (disebut gen) maka itulah awal mula ilmu ini. Tentu saja, penemuan struktur DNA menjadi titik yang paling pokok karena dari sinilah orang kemudian dapat menentukan bagaimana sifat dapat diubah dengan mengubah komposisi DNA, yang adalah suatu polimer bervariasi.
            Tahap-tahap penting berikutnya adalah serangkaian penemuan enzim restriksi (pemotong) DNA, regulasi (pengaturan ekspresi) DNA (diawali dari penemuan operon laktosa pada prokariota), perakitan teknik PCR, transformasi genetik, teknik peredaman gen (termasuk interferensi RNA), dan teknik mutasi terarah (seperti Tilling). Sejalan dengan penemuan-penemuan penting itu, perkembangan di bidang biostatistika, bioinformatika dan robotika/automasi memainkan peranan penting dalam kemajuan dan efisiensi kerja bidang ini.

Dampak Penggunaan Hasil Rekayasa Genetika Telah Menjadi Kenyataan?
* Mangku Sitepoe
Domba Dolly yang lahir pada 5 Juli 1996 diumumkan pada 23 Februari 1997 oleh majalah Nature. Pada 4 Januari 2002 di hadapan para wartawan dinyatakan domba itu menderita radang sendi di kaki belakang kiri di dekat pinggul dan lutut atau menderita arthritis. (Kompas, 5/1/02)Kelahiran domba Dolly berkat kemajuan teknologi rekayasa genetika yang disebut kloning dengan mentransplantasikan gen dari sel ambing susu domba ke ovum (sel telur domba) dari induknya sendiri.
Sel telur yang sudah ditransplantasi ditumbuhkembangkan di dalam kandungan domba, sesudah masa kebuntingan tercapai maka sang domba lahir yang diberi nama Dolly. Sehingga domba Dolly lahir tanpa kehadiran sang jantan domba, seolah-olah seperti sepotong batang ubi kayu ditanam di tanah yang kemudian tumbuh disebut mencangkok. Sejak lahir si domba Dolly tumbuh dan berkembang dalam keadaan sehat tetapi sesudah hampir enam tahun mulai muncul penyakit arthritis yang dijelaskan di hadapan wartawan.
Menjadi pertanyaan: Mengapa domba Dolly menderita arthritis saja diumumkan ke seluruh muka Bumi?

             Domba Dolly dihasilkan dari hasil transplantasi gen atau gen yang satu dipindahkan ke gen yang lain. Diasosiasikan perpindahan gen. Dapat antarjenis maupun lintas jenis yang kemudian ditumbuhkembangkan. Jenis penyakit yang ditemukan oleh Prusiner SB, 1986 diklasifikasikan sebagai penyakit prion; pada domba disebut penyakit Scrapie pada tahun 1787, dapat menular ke sapi yang disebut penyakit Sapi-gila tahun 1986. Penyakit sapi gila dapat menular ke manusia menjadi penyakit Creutzfeldt-Jakob varian baru (nv CJD) tahun 1996. Sedangkan CJD tradisional dijumpai pada tahun 1922.
            Ada satu jenis penyakit lagi pada manusia disebut penyakit kuru juga disebabkan oleh prion, tahun 1957. Penyakit prion juga disebut “gangguan dari gen“, dapat dicetuskan apabila adanya kanibalisme.Kekhawatiran penyakit prion atau penyakit gen sesudah 200 tahun kemudian baru menjadi kenyataan, Yaitu sejak tahun 1787 sampai 1986. Demikian pun halnya dengan kekhawatiran penyakit arthritis yang diderita oleh domba Dolly sesudah enam tahun baru muncul. Masa inkubasi penyakit Scrapie pada domba 1,5 sampai dengan empat tahun, penyakit sapi gila empat sampai dengan delapan tahun, dan penyakit kuru pada manusia delapan sampai dengan 20 tahun. Apakah penyakit arthritis yang dijumpai pada domba Dolly sesudah enam tahun juga merupakan suatu penyakit dari gen atau muncul dari penggunaan rekayasa genetika?
            Pertanyaan ini muncul sesudah adanya pengalaman pada penyakit prion seperti penyakit sapi gila di Inggris yang dikemukakan oleh Prusiner S B di tahun 1986.
Kekhawatiran terhadap penyakit arthritis si domba Dolly disebabkan oleh penggunaan rekayasa genetika didukung pula oleh beberapa hasil hewan percobaan:
            Percobaan Guff B L (1985), penggunaan gen pertumbuhan manusia kepada embrio, diharapkan akan muncul keadaan yang baik ternyata muncullah yang buta, immunosupresif, arthritis, gangguan pencernaan, dan lain-lain.
Demikian pula penelitian Arfad Putzai (1998) menggunakan kentang transgenik yang mentah diberikan kepada tikus percobaan memberikan gejala gangguan pencernaan, imunosupresif, kekerdilan, serta adanya arthritis.
Apakah arthritis pada domba Dolly sesudah enam tahun dari kelahirannya disebabkan oleh penggunaan teknologi rekayasa genetika? masih diragukan kebenarannya. Walaupun percobaan Arfad Putzai ditentang oleh berbagai pakar di seluruh dunia tentang keakuratan penelitian tersebut, tetapi Perdana Menteri Inggris menyatakan agar meninjau kembali tentang peraturan penggunaan produk-produk biotehnologi di Inggris. Kedua percobaan tersebut merupakan kenyataan dampak negatif yang disebabkan oleh penggunaan GMO.Satu-satunya gangguan kesehatan sebagai dampak negatif atau bentuk nyata penggunaan hasil rekayasa genetika (GMO), pada manusia yang telah dapat dibuktikan ialah reaksi alergis. Tetapi, baik diketahui bahwa gen tersebut menimbulkan reaksi alergis maka seketika itu seluruh gen serta produk dari gen tersebut ditarik dari peredaran, sehingga dikatakan sampai saat ini belum dijumpai lagi adanya dampak negatif gangguan kesehatan yang ditimbulkan dalam penggunaan GMO pada manusia.Seperti dikemukakan oleh Wallase, 2000, bahwa tidak seorang pun di muka Bumi ini ingin menjadi hewan percobaan terhadap penggunaan produk GMO. Sedangkan untuk hewan dan beberapa hewan percobaan ada pula dijumpai di lapangan seperti adanya penggunaan GMO pada tanaman yang digunakan sebagai bahan pakan pokok larva kupu-kupu raja menimbulkan gangguan pencernaan, menjadi kuntet akhirnya larva kupu-kupu mati.
Temuan di lapangan mengenai kasus kematian larva kupu-kupu yang memakan bahan pakan produk GMO dan hasil penelitian Arfad Putzai memberikan kekhawatiran terhadap pemberian hasil rekayasa genetika kepada hewan maupun manusia dalam keadaan mentah. Bentuk nyata lainnya penggunaan hasil rekayasa genetika yang telah pernah dijumpai ialah adanya gangguan lingkungan berupa tanaman yang mempergunakan bibit rekayasa genetika menghasilkan pestisida. Sesudah dewasa tanaman transgenik yang tahan hama tanaman menjadi mati dan berguguran ke tanah. Bakteri dan jasat renik lainya yang dijumpai pada tanah tanaman tersebut mengalami kematian. Kenyataan di lapangan bahwa hasil trasngenik akan mematikan jasad renik dalam tanah sehingga dalam jangka panjang dikhawatirkan akan memberikan gangguan terhadap struktur dan tekstur tanah.Di khawatirkan pada areal tanaman transgenetik sesudah bertahun-tahun akan memunculkan gurun pasir. Kenyataan di lapangan adanya sifat GMO yang disebut cross-polination. Gen tanaman transgenetik dapat ber-cross- polination dengan tumbuhan lainnya sehingga mengakibatkan munculnya tumbuhan baru yang dapat resisten terhadap gen yang tahan terhadap hama penyakit.
            Cross-polination dapat terjadi pada jarak 600 meter sampai satu kilometer dari areal tanaman transgenic. Sehingga bagi areal tanaman transgenik yang sempit dan berbatasan dengan gulma maka dikhawatirkan akan munculnya gulma baru yang juga resisten terhadap hama tanaman tertentu.
Penggunaan bovinesomatotropine hormon yang berasal hasil rekayasa genetika dapat meningkatkan produksi susu sapi mencapai 40 persen dari produksi biasanya; demikian pula porcine somatotropin yang dapat meningkatkan produksi daging babi 25 persen dari daily gain biasanya.
Tetapi, kedua ini akan menghasilkan hasil sampingan berupa insulin growth factor I (IGF I) yang banyak dijumpai di dalam darah maupun di dalam daging, hati, serta di dalam susu. Mengonsumsi IGF I akan memberikan kekhawatiran risiko munculnya penyakit diabetes, penyakit AIDS dan resisten terhadap antibiotika pada manusia sedangkan pada sapi akan memberikan risiko munculnya penyakit sapi-gila serta penyakit radang kelenjar susu (mastitis).
            Kekhawatiran munculnya dampak negatif penggunaan GMO terhadap ekonomi bibit yang dihasilkan dengan rekayasa genetika merupakan final stok bahkan disebut dengan suicide seed sehingga membuat kekhawatiran akan adanya monopoli. Kekhawatiran terhadap efesiensi penggunaan GMO, misalnya, di Meksiko penggunaan bovinesomatothropine kepada sapi meningkatkan produksi susu 25 persen tetapi penggunaan pakan meningkat sehingga tidak adanya efisiensi.
Demikian pula kekhawatiran penanaman kapas Bt di Provinsi Sulawesi Selatan dapat meningkatkan produksi tiga kali lipat, tetapi bila subsidi supplier ditarik apakah tetap efisien? Kekhawatiran akan musnahnya komoditas bersaing apabila minyak kanola diproduksi dengan rekayasa genetika dapat meningkatkan produksi minyak goreng beratus kali lipat maka akan punah penanaman tanaman penghasil minyak goreng lainnya seperti kelapa dan kelapa sawit.
Demikian pula dengan teknologi rekayasa genetika telah diproduksi gula dengan derajat kemanisan beribu kali dari gula biasanya, maka dikekhawatirkan musnahnya tanaman penghasil gula.
Kekhawatiran munculnya dampak negatif penggunaan GMO terhadap sosial bersifat religi, bagi umat Islam penggunaan gen yang ditransplantasikan ke produk makanan maka akan menimbulkan kekhawatiran bagi warga Muslim. Penggunaan gen hewan pada bahan makanan hasil rekayasa genetika yang akan dikonsumsi merupakan kekhawatiran bagi mereka yang vegetarian.
***
Kasus Ajinomoto di Indonesia di awal tahun 2001, penyedap rasa Ajinomoto diduga menggunakan unsur babi di dalam memroses pembuatan salah satu enzimnya. Pembuatan enzim ini dapat menggunakan teknologi rekayasa genetika menggunakan gen. Seluruh produk Ajinomoto yang diduga menggunakan unsur babi di dalam proses pembuatan enzimnya ditarik dari peredaran.
Kloning manusia seutuhnya merupakan kekhawatiran umat manusia yang akan memusnahkan nilai-nilai kemanusiaan. Gen hewan disilangkan dengan gen manusia yang akan memberikan turunan sebagai hewan, yang jelas-jelas menurunkan nilai-nilai kemanusiaan.
            Kekhawatiran munculnya dampak negatif penggunaan GMO di Indonesia, Indonesia telah mengimpor berbagai komoditas yang diduga sebagai hasil dari rekayasa genetika maupun yang tercemar dengan GMO, berasal dari negara-negara yang telah menggunakan teknologi rekayasa genetika. Mulai dari tanaman, bahan pangan dan pakan, obat-obatan, hormon, bunga, perkayuan, hasil perkebunan, hasil peternakan dan sebagainya diduga mengandung GMO atau tercemar GMO.
Kebiasaan akan mendorong kekhawatiran munculnya dampak negatif penggunaan hasil rekayasa genetika Gangguan terhadap lingkungan
Pola tanam produk pertanian di Indonesia areal kecil dikelilingi oleh berbagai gulma, dengan adanya sifat cross-polination dari GMO maka dikhawatirkan akan bermunculan gulma baru yang lebih resisten.
Tanpa membakar sisa tanaman GMO akan memusnahkan jasad renik dalam tanah bekas penanaman tanaman GMO akibat sifat dari sisa GMO yang bersifat toksis. Jangka panjang akan merubah struktur dan tekstur tanah.
Sifat tanaman GMO yang dapat membunuh larva kupu-kupu, akan memberikan kekhawatiran punahnya kupu-kupu di Sulawesi Selatan. Seperti diketahui Sulawesi Selatan termasyhur dengan kupu-kupunya.Gangguan terhadap kesehatan.
Satu-satunya gangguan kesehatan akibat penggunaan hasil rekayasa genetika ialah reaksi alergis yang sudah dapat dibuktikan. Kebiasaan mengonsumsi daging, di Indonesia memiliki kekhususan tersendiri dalam pola konsumsi daging, tidak ada bagian tubuh sapi yang tidak dikonsumsi. Apabila sapi disuntik dengan bovinesomatotropin, mengakibatkan kadar IGF I meningkat sangat tinggi dalam darah dan hati. Bagi daerah yang menggunakan darah sebagai bahan pangan demikian pula mengonsumsi hati (Indonesia mengimpor hati sejumlah lima juta kg dari negara-negara yang menggunakan GMO) memberikan kekhawatiran munculnya dampak negatif penggunaanGMO.
            Kebiasaan di Indonesia mengonsumsi lalapan, mulai dari kol, kacang panjang, terong, kemangi, dan sebagainya apabila berasal dari tanaman transgenik maka dikhawatirkan memunculkan dampak negatif seperti larva kupu-kupu.
Kebiasaan di Indonesia menggunakan tauge mentah, kemungkinan dipergunakan kedele impor yang diduga kedele transgenik, maka dikhawatirkan munculnya dampak negatif seperti percobaan Arfad Putzai.
Kebiasaan pakan ternak, dari gulma, sisa-sisa dari hasil pertanian apabila berasal dari areal penanaman transgenik kemungkinan telah mengandung transgenik akan memberikan kekhawatiran seperti percobaan Arfad Putzai.
Pakan ternak Indonesia didominasi bahan impor, baik bungkil kedele maupun jagung berasal dari negara-negara menggunakan GMO sehingga diduga mengandung bahan GMO. Penyakit ayam kuntet telah dijumpai di Indonesia, dikhawatirkan akibat dari penggunaan jagung dan kedelai transgenik seperti percobaan Arfad Putzai.

Gangguan terhadap religi dan etika.
            Penggunaan obat insulin yang diproduksi dari transplantasi sel pancreas babi ke sel bakteri, serta xenotransplatation yang menggunakan katup jantung babi ditransplantasikan ke jantung manusia memberikan kekhawatiran terhadap mereka yang beragama Islam.
Indonesia telah mengimpor kedelai dua juta ton dan jagung 1,2 juta ton serta berbagai komoditas lainnya pada tahun 2000 yang diduga mengandung GMO, sehingga sudah dapat dipastikan Indonesia telah mengonsumsi hasil rekayasa genetika. Tetapi, hingga saat ini belum pernah dilaporkan adanya dampak negatif dari penggunaan GMO. Jangankan mendeteksi dampak negatif penggunaan GMO, mendeteksi apakah komoditas yang diimpor mengandung GMO saja belum pernah dilakukan di Indonesia. Justru untuk itulah kami memberanikan diri mengemukakan dugaan kekhawatiran munculnya dampak negatif penggunaan dari produk rekayasa genetika di Indonesia
dr drh Mangku Sitepoe Mantan Staf Dirjen Peternakan Bagian Pakan Konsentrat
Catatan : Soal kematian Dolly, si kambing lahir sebagai rekayasa genetik menarik. Dari sumber lain didapat juga informasi bahwa usia dolly yang lahir itu, sama dengan usia dari sel sebenarnya. Jadi, meski baru terlahir, dia sesungguhnya sudah tua. Rekayasa genetik juga menarik, bahwa sistem informasi dari dalam satu sel bersifat holografis. Maksudnya memberikan informasi terhadap keseluruhan dari wujud keseluruhannya. Sepotong sel daun, memberikan informasi lengkap tentang pohon itu sendiri. Ini fakta pengetahuan yang menarik.